Mengapa ada HEUPHORIA?

 

Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, dimana Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada sensus penduduk Mei 2010 mencapai 231 juta orang (kontan.co.id). Oleh karena itu pemerintah mau tidak mau harus menggunakan upaya yang besar pula untuk menyejahterakan seluruh masyarakat Indonesia, termasuk dan terutama pada masalah kesehatan.

Kesehatan nampaknya kini adalah sebuah hal yang sulit didapat. Kejadian kurang gizi menunjukan bahwa di Indonesia sekitar 153.681 bayi  mati setiap tahun. Hal ini berarti setiap harinya ada 421 orang bayi mati, sama dengan 2 orang bayi mati setiap menit. Dari hasil wawancara dengan petugas kesehatan, penyebab kurang gizi pada anak di Indonesia adalah minimnya pengetahuan orang tua tentang asupan gizi pada anak dan 54% penyebab kematian bayi karena kekurangan gizi. (infodokterku.com).

            Mungkin kita dapat mengambil satu contoh lain masalah kesehatan di Indonesia, yaitu rokok. Anak yang menjadi aset pembangun dan penerus bangsa di masa mendatang terancam kesehatannya akibat rokok. Data Survei Sosial Ekonomi Nasional 2004 memperkirakan 37% atau 25,9 juta dari jumlah total 70 juta anak di Indonesia adalah perokok pasif, dan menurut catatan Komnas Perlindungan Anak, 2846 tayangan di 13 stasiun televisi tertera dengan jelas disponsori oleh industri rokok. Selain itu, acara yang digelar atau disponsori perusahaan rokok, mulai dari acara music, olahraga, film layar lebar bahkan keagamaan berjumlah 1350 (Reader’s Digest Indonesia, Juni 2008). Indonesia memang masih termasuk sebagai satu-satunya negara yang masih memperbolehkan publikasi rokok melalui iklan setelah Zimbabwe, Afrika. Mencoba bercermin pada Amerika, Presiden Barack Obama menyetujui Undang-Undang Anti Rokok dan memberikan kewenangan penuh kepada The Food and Drug Administration (FDA). FDA pun dapat mengatur tayangan iklan dan pemasaran rokok secara ketat (tempointeraktif.com).

Mewujudkan kesehatan masyarakat tentunya bukan hanya pemerintah yang berupaya keras, namun juga membutuhkan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat, seperti tertera pada UU RI No.36 2009 tentang Kesehatan pasal 9 yang menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban mewujudkan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hal tersebut dilengkapi oleh pasal 18 berikutnya, yakni Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan. Sehingga jelas sekali bahwa seluruh elemen masyarakat termasuk pemerintah memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu kami sebagai masyarakat Indonesia biasa, berniat untuk berupaya merealisasikan pasal-pasal tersebut dengan membuat sebuah usaha bernama Heuphoria. Usaha ini kami harapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, dengan memberikan edukasi kesehatan dengan cara yang berbeda dan menarik.